Senin, 08 Juni 2015

sejarah bilangan pi


Tahukah anda rumus luas lingkaran adalah (pi) r^2? tentu jawabanya "YA". tetapi kalau pertanyaannya diganti menjadi "Tahukah anda siapa penemu pi?" "kenapa pi = 3,14... ?". mungkin tidak semua dari teman-teman semua tahu jawabannya. kali ini penulis ingin men-share informasi tentang sejarah pi atau boleh dibilang proses ditemukannya pi.

Ok, langsung saja silahkan klick link berikut..
Tidak diketahui siapa orang pertama yang menemukan pi atau biasa disebut rasio antara keliling linkaran dengan diameter ini. namun, bukti-bukti menunjukkan bahwa pi ini sudah banyak digunkan di dunia timur kuno. pada waktu itu pendekatan pi diambil 3, dan untuk kwadratura lingkaran mesir yang diberikan dalam papyrus rhind didapat pi = (4/3)^4 = 3,1604....Tetapi usaha ilmiah pertama untuk menghitung pi agaknya datang dari Archimedes dan kita akan mulai kronologi kita dengan hasil kerjanya.
untuk mudahnya misalkan kita pilih sebuah lingkaran dengan garis tengah tertentu. dengan begitu keliling lingkaran terletak antara bagian luar(perimeter) dari setiap poligon yang terlukis di dalamnya dan setiap poligon yang terlukis di sekitarnya. dan karena mudah menghitung keliling dari poligon segi enam beraturan yang terletak didalam dan disekitar, kita mudah mendapatkan batas-batas untuk pi. dengan menerapkan proses ini berturut-turut, mulai dengan poligon beraturan segi enam yang terlukis di dalam dan sekitarnya, kita dapat menghitung perimeter dari poligon-poligon yang terlukis di dalam dan sekitarnya dengan sisi 12, 24, 48, dan 96. dengan ini didapat batas-batas yang lebih mendekato pi. akhirnya didapat bahwa pi berada antara 223/71 dan 22/7, atau 3,14. Proses perhitungan ini terdapat dalam buku "Perhitungan suatu lingkaran" dari Archimedes, yaitu sebuah risalah yang hanya memuat tiga dalil. risalah yang turun-temurun pada kita itu bukanlah dalam bentuk aslinya dan boleh jadi hanya sebagian dari pembahasannya yang lebih luas. Cara menghitung di atas dengan menggunakan poligon-poligon beraturan yang dilukiskn di dalam dan sekitarnya dikenal sebagai metode klasik perhitungan pi.

Senin, 23 Februari 2015

3 SARAN PRAKTIS MENGAJAR ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

1.             BERSIKAP BAIK DAN POSITIF

Semua anak  bisa belajar selama strategi pembelajaran  yang diterapkan sesuai dengan kebutuhan  dan kemampuan belajar mereka. Sebagai  guru, Anda berperan dalam mendukung   pembelajaran semua anak termasuk anak  berkebutuhan khusus. Pelajarilah karakter mereka, misalnya dengan menanyakan pada orang tua tentang kebiasaan anak, latar belakang pembelajaran anak, dll. Setiap anak memiliki karakter yang berbeda-berbeda maka siapkan strategi yang paling sesuai dengan mereka. Bersikap baik dan positif serta memberi semangat perlu juga dilakukan agar Anda mudah beradaptasi dengan mereka. Sebagian anak berkebutuhan khusus cenderung rendah diri. Hal ini mempengaruhi proses dan hasil pembelajaran anak.
Motivasi dari lingkungan sangat diperlukan termasuk dukungan dari guru untuk meyakinkan bahwa mereka mampu. Beri kesempatan anak untuk berpartisipasi dalam pembelajaran kemudian berikan tanggapan  positif dan pujian atas setiap usaha serta keberhasilan yang mereka capai. Tanggapan negatif seperti cercaan dan ejekan dapat menurunkan minat belajar anak. Dalam hal ini guru dapat menjadi panutan bagi anak-anak lain agar melakukan hal yang benar. Anak-anak dapat menjadi agresif dan berperilaku negatif  apabila merasa tidak dipahami atau merasa takut dengan tugas atau pertanyaan yang bagi mereka terlalu sulit. Jika anak bersikap demikian maka alihkanlah perasaan negatif mereka tersebut,  misalnya dengan melakukan kegiatan yang menyenangkan hati anak.
2.             GUNAKAN SETING KELAS YANG SESUAI
seting kelas berbentuk huruf “U” lebih dianjurkan daripada bentuk berjajar  (teater). Selain berguna untuk memberi ruang gerak bagi anak-anak pengguna kursi roda, seting U juga mempermudah kontak mata guru dengan anak-anak yang memiliki hambatan pendengaran seperti penyandang tunarungu dan mempermudah anak penyandang tunanetra untuk mendengarkan penjelasan guru dengan lebih baik. Lebih lanjut, posisi duduk anak-anak penyandang tunanetra dan tunarungu perlu diatur dengan memperhatikan kemudahan interaksi dan komunikasi antara guru dan siswa serta antar siswa.
Selain seting kelas “U”, Anda juga dapat menggunakan seting kelas lain sesuai dengan  kegiatan pembelajaran yang akan Anda dan anak-anak lakukan. Gunakan seting kelompok jika kegiatan pembelajaran membutuhan diskusi antar siswa. Pembelajaran juga dapat berlangsung tanpa meja dan kursi, misalnya ketika anda ingin menggunakan cerita atau permainan dalam kegiatan pembelajaran. Anak-anak dapat dengan leluasa duduk di lantai dengan alas karpet atau tikar. Pembelajaran di luar kelas sesekali juga perlu dilakukan. Perubahan kelas menjadikan pembelajaran tidak monoton atau membosankan baik bagi Anda maupun bagi anak-anak.

3.             BICARALAH DENGAN JELAS DENGAN POSISI WAJAH MENGHADAP SISWA

Sebagian besar anak berkebutuhan khusus hanya membutuhkan pengajaran yang baik, jelas, dan aksesibel. Sangatlah penting bagi guru di sekolah inklusif untuk berhadapan dengan anak ketika mengajar dan memberikan pemahaman pada mereka. Biarkan anak berkebutuhan khusus duduk di barisan depan agar mereka dapat melihat guru dan penjelasan yang tertulis di papan tulis dengan lebih baik. Dengan duduk di barisan depan, anak berkebutuhan khusus juga dapat mendengarkan penjelasan guru dengan lebih fokus dan dapat membantu peningkatan rentang perhatian mereka terhadap pembelajaran yang berlangsung. Pastikan posisi anak berkebutuhan khusus berada di dekat posisi Anda terutama saat melakukan kegiatan belajar di luar kelas. Hal ini dapat  mempermudah Anda memperhatikan kebutuhan anak.
Petunjuk: Sangat tidak dianjurkan untuk berbicara sambil menulis di papan tulis karena punggung Anda membelakangi anak dan mempersulit mereka untuk mendengar penjelasan Anda! Hindari berbicara sambil menulis di papan tulis karena anak sulit untuk mendengar penjelasan dan membaca mimik wajah Anda apabila punggung  Anda membelakangi mereka


Sekian dulu tips dari saya.

Nantikan tips-tips berikutnya!